Kelahiran Nabi Isa a.s
Satu saat, ketika Siti Maryam sedang khusu' berzikir,
Malaikat Jibril mendatanginya. Siti Maryam terkejut. Malaikat Jibril
menjelaskan bahwa kehadirannya membawa kabar gembira. Menurut Malaikat Jibril,
tidak lama lagi Siti Maryam akan memperoleh seorang bayi lelaki istimewa
bernama Isa Al-Masih. Dinamakan Al-Masih karena Nabi Isa mengusap bumi dan
membersihkan serta usahanya untuk menyelamatkan agama dari berbagai fitnah pada
zamannya. Siti Maryam justru semakin takut. Tubuhnya bertambah gemetar. Ia
terus berdoa, meminta perlindungan kepada Allah SWT. Malaikat Jibril kemudian
meniupkan roh ke dalam perut Siti Maryam, lalu menghilang, dan berganti menjadi
cahaya yang terang benderang.
Pembicaraan mereka diceritakan dalam Al-Qur'an yaitu Surat Maryam.
Jibril berkata;
"Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu
dan agar dapat Kami menjadikannya
suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami dan hal itu adalah suatu
perkara yang mudah diputuskan".( Maryam: 21)
Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya
berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Maryam: 35)
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu
Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya
tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam" (Al Anbiyaa': 21)
Siti Maryam-pun termenung diliputi kesedihan. Ia berkata
dalam hati, mana mungkin dirinya bisa hamil, padahal belum menikah dan tidak
mempunyai suami. Hari demi hari, perutnya bertambah buncit. Rupanya ia
benar-benar hamil. Anehnya, ia tidak merasa sakit atau ngidam, layaknya wanita
hamil. Siti Maryam bingung, bagaimana menjelaskan semua ini kepada keluarga
maupun masyarakatnya. Pasti tidak akan ada orang yang mempercayainya.
Detik-detik kelahiran Siti Maryam sebentar lagi. Ia
mendapat petunjuk dari Allah SWT supaya meninggalkan rumah dan kampungnya. Siti
Maryam berjalan melewati banyak orang. Akhirnya gemparlah seluruh warga. Mereka
terkejut melihat Siti Maryam sudah berbadan dua. Cemoohan dan caci maki sontak
keluar dari mulut mereka. Mereka menuduh Siti Maryam telah berbuat zina. Mereka
menyebut Siti Maryarn perempuan tak berguna alias pelacur. Siti Maryam tidak
menanggapi, meski telinganya panas dan hatinya perih. Kedua kakinya terus
melangkah tanpa tujuan pasti.
Tibalah Siti Maryam di suatu tempat yang jauh dari
kampungnya dan tanahnya belum pernah diinjak siapapun. Di situ banyak tumbuh
pohon kurma. Ia memilih duduk bersandar, beristirahat di bawah pohon kurma yang
besar dan tinggi. Tiba-tiba ia merasakan sakit pada perutnya. Akhirnya, ia
melahirkan seorang bayi lelaki berwajah tampan, berkulit lembut dan putih.
Seluruh proses kelahirannya tidak dibantu oleh dukun bayi, bidan maupun dokter.
Selain itu, tidak ada orang yang melihat dan mengetahuinya. Tercatat dalam
sejarah, Nabi Isa 'alaihis salam dilahirkan pada tahun 622 sebelum hijriah
atau sebeluh masehi.
Belum hilang rasa letihnya setelah melahirkan, Siti
Maryam putus asa ingin mengakhiri hidup. Ia merasa malu karena harus menanggung
beban berat sepanjang hidupnya. Namun, anak yang baru dilahirkan itu spontan
berkata, "Ibu jangan bersedih hati. Semua ini karunia dari Allah SWT. Ibu,
tolong gerakkan pohon kurma itu. Nanti makanan, minuman dan buah yang matang
akan mendekati kita, kemudian makanlah. Niscaya hati Ibu menjadi tenang." Siti Maryam
seketika tersadar, kemudian memuji kebesaran Allah SWT.
Masa Pembunuhan bayi laki-laki
Beberapa waktu setelah tinggal di tempat peristirahatan, Siti Maryam
berencana pulang ke rumahnya. Ia menggendong anaknya penuh cinta dan kasih
sayang. Memasuki gerbang perkampungannya pada sore hari, orang-orang yang
sedang berkumpul Iangsung menghampirinya. Mereka mengerubungi Siti Maryam
sekalian menanyakan identitas bocah itu. Tetapi Siti Maryam tidak menjawabnya,
sebab sudah niat berpuasa tidak mau bicara kepada siapapun. Mereka malah
menyindir, meledek dan memfitnah Siti Maryam. Bahkan ada sebagian orang yang
ingin mengusir Siti Maryam.
Siti Maryam hanya memberi isyarat supaya orang-orang bertanya kepada
bayi yang berada dalam dekapannya. Seketika bayi itu menjawab, "Aku Isa
Al-Masih, hamba Allah SWT yang akan diberi Kitab Injil. Suatu hari aku akan
dijadikan nabi dan utusan-Nya untuk mengembalikan kalian ke jalan Allah SWT,
memerintahkan shalat dan menunaikan zakat. Aku juga akan berbakti kepada
Ibuku." Orang-orang yang mendengar pernyataannya spontan tampak pucat
wajahnya. Mereka tidak menyangka bayi yang baru lahir beberapa hari bisa
berbicara secara lancar.
Kabar adanya bayi ajaib milik Siti Maryam segera menyebar ke penjuru
negeri, termasuk sampai ke telinga para pendeta dan pembesar Yahudi. Kehidupan
dan perilaku masyarakat yang selama ini sudah melenceng dari ajaran Nabi Musa
'alaihis salam dan Nabi Daud 'alaihis salam bakal segera diluruskan. Oleh
karena itu, para pendeta dan pembesar Yahudi memerintahkan pengawalnya untuk
menangkap Siti Maryam beserta bayinya. Selain itu, mereka mencari perempuan
yang akan melahirkan dan membunuh setiap bayi laki-laki yang baru dilahirkan.
Siti Maryam sudah diberitahu oleh seseorang terkait informasi penting
tersebut. Malam harinya, Siti Maryam menggendong Nabi Isa keluar dari Palestina
menuju ke Mesir. Ia sangat khawatir para pengawal akan menemukan jejak,
kemudian menghunuskan pedang ke tubuhnya dari arah belakang. Namun Allah SWT
sudah berjanji untuk menjaganya. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan,
selamatlah keduanya tiba di Mesir, negeri yang dipenuhi kebaikan dan kemuliaan.
Nabi Isa tumbuh dan menjalani masa kecilnya dengan bahagia. Ia menuntut ilmu,
menghadiri pertemuan serta berdiskusi dengan ulama.
Dakwah dan di angkatnya Nabi Isa a.s ke langit Oleh Allah swt.
Suatu hari seseorang menemui Siti Maryam. Dia
memberitahu Siti Maryam agar kembali ke Palestina, sebab pendeta dan pembesar
Yahudi yang ingin membunuhnya sudah mati. Dalam tempo singkat, Siti Maryam dan
Nabi Isa yang menjadi dewasa sudah berada di tanah kelahirannya. Nabi Isa mulai
berdakwah. Mula-mula kepada orang-orang yang dikenalnya. Ia menyerukan mereka
kembali beribadah dan mengesakan Allah SWT. Mereka dianjurkan untuk
meninggalkan memuja patung serta tidak mendewa-dewakan uang dan emas.
Selain itu, pada hari Sabtu Nabi Isa keluar rumah
untuk memetik buah-buahan, kemudian memberikannya kepada orang yang kelaparan
dan kaum fakir. Pada hari Sabtu, Nabi Isa juga menyalakan api untuk
wanita-wanita tua, sehingga mereka tidak mati kedinginan. Padahal menurut
keyakinan kaum Yahudi saat itu, hari Sabtu adalah hari suci. Maksudnya, mereka
tidak boleh melakukan kegiatan apapun kecuali menyembah berhala. Di tempat
peribadatan yang dipenuhi domba dan burung merpati itu, warga Yahudi seperti
sedang meminta pengampunan ciosa kepada para pendeta.
Nabi Isa sangat sedih melihat kenyataan tersebut.
Sebab, banyak rakyat miskin yang tidak mampu untuk membayar pendeta agar
mengarnpuni dosa dan kesalahannya. Nabi Isa yang terbiasa hidup sederhana terus
mensyiarkan ajarannya. Sedikit demi sedikit para pengikutnya kian bertambah.
Pada pendeta yang mulai berkurang wibawa maupun jumlah umatnya merasa kesal,
sebab pendapatan mereka ikut menurun. Mereka menuduh Nabi Isa sebagai penyebab
semua itu. Mereka merancang rencana khusus untuk menyingkirkan, mengusir,
bahkan jika perlu membunuh Nabi Isa a.s.
Seorang pengikut Nabi Isa a.s yang mengetahui rencana itu
menginformasikan kepada Nabi Isa a.s. Nabi Isa a.s beserta beberapa pengikutnya
kemudian bersembunyi di suatu tempat. Namun, seorang sahabat dekat Nabi Isa
membocorkan tempat persembunyian Nabi Isa kepada para pendeta. Akhirnya para
pendeta dan pendukungnya berhasil menangkap sahabat dekat Nabi Isa (ada yg meriwayatkan teman nabi Isa a.s wajahnya di samakan dengan nabi Isa a.s oleh Allah swt) yang
wajahnya sangat mirip dengan Nabi Isa. Orang itu kemudian dibunuh dengan cara
disalib ditiang kayu. Padahal, Nabi Isa yang asli dan belum menikah itu telah
diselamatkan oleh Allah SWT ke langit.
Sementara pengikut Nabi Isa Iainnya yang selamat dari pengejaran, terus
berdakwah menyebarkan ajaran Nabi Isa secara sembunyi-sembunyi. Sebelum
diangkat ke langit, Nabi Isa menyampaikan kabar kepada para pengikutnya bahwa
akan datang seorang nabi dan rasul bernama Ahmad. Nabi dan rasul yang dimaksud
Nabi Isa ialah penutup dari seluruh nabi dan rasul, yakni Nabi Muhammad SAW.
Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi Muhammad SAW, yang ajarannya akan
melengkapi seluruh ajaran nabi dan rasul sebelumnya.
Mukjizat Nabi Isa a.s
1. Bayi yang bisa berbicara
2. Menghidupkan orang yang telah mati
3. Membuat burung dari tanah
4. Menurunkan makanan dari langit karena permintaan hawariyun
5. Lahir tanpa seorang ayah
6. Menyembuhkan orang buta
0 Komentar untuk "Kisah Nabi Isa a.s"